Tiga peristiwa ajaib yang terjadi menurut ajaran Islam yaitu adanya batu, pohon, dan hewan yang dapat berbicara, seperti batu yang mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad, pohon kurma yang menangis saat Nabi tidak berkhutbah di atasnya, dan seekor semut yang memberi perintah kepada semut lainnya menurut firman Allah dalam Al-Quran. Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan keajaiban Allah dan tanda-t
2. 1. Hewan Berbicara di Akhir Zaman
Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara
sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya
adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan
berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an,
surah An-Naml ayat 82, “Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka,
kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan
kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada
ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar
tentang ayat di atas, “Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya
manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka
telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka
hewan bumi. Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana
akan datang perinciannya. Hewan ini akan berbicara dengan manusia
tentang hal itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]
Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda
akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa
sallam- bersabda,
“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat
sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa
di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya
matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan
3. Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu
‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin
Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur,
“Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah
-Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka
tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara
unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallamturun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut”
.[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma.
Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu.
Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallammendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk
menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan AtTirmidziy dalam Sunan-nya (505)]
4. Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam
adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika
sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba
Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan
membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya,
seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa
ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam
kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,
Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu
‘alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui
sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku
sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”.
[HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)].
5. Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa
cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya
manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena
itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat
dirinya lebih rendah daripada hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu
kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan perasaannya.
Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah
-Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian
beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada
seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan
pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang
kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor
onta. Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu
merintih dan bercucuran air matanya.
6. Lalu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallammendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke
punuknya dan tulang telinganya, maka tenanglah onta itu.
Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini
milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya
berkata, “Onta itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini,
yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia
(binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah
membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam AsSunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100),
Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam AlMusnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan
Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat AshShahihah (20)]
7. Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih
ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata.
Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka
ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang
yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebagian
kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Angkatlah tangan kalian, karena kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia
beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk
melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku
telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah
melepaskan manusia darimu”. Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan
untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda
ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit akibat
makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus”.
[HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan
Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]
8. Setelah kita mengetahui adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban
selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita pikirkan,
maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita
yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk
akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah
berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari
Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka
bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si
Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya
(2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda
dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu.
Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara
hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]
9. Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang hewan-hewan yang berbicara dengan
hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong. T api ketahuilah
wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara kepada hewan yang lain,
bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah.
Hewan yang memberi komando tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan
oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami T elah diberi
pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini
benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin,
manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila
mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam
sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka
tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar)
perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya T uhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri
nikmat mu yang T elah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan
untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke
dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS.An-Naml: 16-19).
10. Inilah beberapa perkara yang lebih layak
dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang
menghebohkan, dan mencengangkan seluruh
manusia. Orang-orang beriman telah lama
meyakini dan mengimani perkara-perkara ini
sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa
sallam- sampai sekarang. Namun memang
kebanyakan manusia tidak mengetahui
perkara-perkara itu. Oleh karena itu, kami
mengangkat hal itu untuk mengingatkan
kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh
di hati kaum muslimin.
http://zilzaal.blogspot.com/2012/02/7-keajaiban-dunia-menurut-islam.html